Kamis, 19 November 2015

Cinta Itu Hanya Tipuan


CINTA merupakan perasaan yang tidak biasa yang dapat dirasakan oleh setiap insan. Kehadirannya memberikan kesan tersendiri, hingga orang yang mengalami terkadang tak mampu menahan diri. Karena salah satu makna cinta itu al-khilabah. Apakah itu?

Al-khilabah dimaknai sebagai cinta yang mengecoh dan menipu. Makna ini sangat cocok dengan kenyataan-kenyataan yang menunjukkan betapa cinta seringkali mengecohkan orang yang merasakannya. Sebab, memang seringkali cinta menjadikan hidup lebih berbunga-bunga.

Inilah yang banyak dialami oleh para remaja masa kini. Di mana ketika ia menemukan seorang lelaki yang membuat perasaan tak biasa pada dirinya, hatinya pun menjadi tak karuan. Maka, ketika perasaan itu ada, inilah yang dapat kita katakan sebagai jatuh cinta.

Saat dua insan jatuh cinta –sebagaimana sering dijadikan lelucon- dunia laksana milik berdua. Saat sedang dimabuk cinta, jika jauh dengan si dia, makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Bahkan, dalam sebuah lirik yang jenakan tertulis bahwa, saat sedang jatuh cinta, gula jawa rasa cokelat.

Cinta bermakna al-khilabah ketika ia menipu atau menjadikan seseorang merasa tertipu oleh cinta yang dia rasakan. Misalnya, pada saat sepi menjumpai seorang yang sedang jatuh cinta akan merasa terhibur ketika bayangan yang didamba hadir di pelupuk mata. Atau saat seorang lelaki sedang sangat dimabuk cinta dalam tatapan matanya, semua perempuan adalah bayangan yang dia damba.

Perasaan seperti ini memanglah sangat wajar. Tapi, bagi seorang remaja, jika terus dibiarkan dan bersarang dalam dirinya, bisa jadi akan menghambat kemajuannya. Baik itu dalam hal akademis maupun non akademis. Sebab, perasaan seperti ini akan membuat seseorang menjadi terlena untuk selalu membayangkan orang yang didambanya.

Jika cinta telah membutakan hati remaja masa kini, maka bisa saja hal-hal yang mengarah pada keburukan akan terjadi. Sebab, seorang remaja masih dapat dikatakan memiliki emosi yang labil. Di mana ketika ia merasakan suatu kenyamanan dari lawan jenisnya, maka apa yang diinginkan oleh orang yang didambanya itu akan dipenuhi, walau itu merugikan dirinya sendiri. Naudzubillah.

Oleh sebab itu, sadarkanlah generasi penerus bangsa dari cinta yang mengecoh. Sebab, mereka terkadang tidak menghiraukan makna cinta ini, akibat terbawa indahnya cinta. Padahal, jika ia mampu berpikir jernih, maka ketika ia belum mampu untuk menjalin rumah tangga, maka ia akan mengambil langkah meminimalisir perasaan itu dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Dan jangan biarkan, seorang remaja yang merasakan cinta ini terdiam seorang diri. Sebab, cinta itu akan semakin tumbuh ketika ia membayangkan orang yang didambanya, hingga mengganggu pikiran, terutama tingkat konsentrasinya. [islampos]

Artikel Terkait

Cinta Itu Hanya Tipuan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email