Kanu Sangod sudah 15 kali hamil dan melahirkan anak-anak dari suaminya, Ramsinh. Namun, dari kelima belas anak pasangan asal desa terpencil Jharibhujhi, Gujarat, India ini semua berjenis kelamin perempuan.
Penantian panjang Kanu dan Ramsinh berakhir dengan lahirnya Vinjay dua tahun silam. Senang bukan main memiliki seorang putra, Kanu kembali hamil lagi dan berharap akan mendapatkan anak laki-laki kedua.
Namun, bukan seorang putra yang didapatkan oleh wanita 40 tahun ini melainkan seorang putri lagi. "Aku ingin memberikan putraku seorang adik laki-laki supaya mereka bisa saling menjaga dan mendukung saudara perempuan mereka, tapi takdir tidak mengizinkan," ujar Kanu.
Bagi sebagian masyarakat India masih menyakini jika memiliki anak gadis akan memberikan beban lebih pada keluarga terutama saat mereka menikah. Bahkan sebagian ibu dipaksa untuk menggugurkan kehamilannya jika tahu akan melahirkan bayi perempuan.
"Suamiku senang memiliki anak gadis, tapi hanya sampai kehamilan keempat dirasanya cukup dan dia kemudian marah," lanjut Kanu. "Dia menyalahkanku karena selalu melahirkan perempuan dan sempat mengancam akan menikah lagi jika tak bisa memberinya seorang putra."
Sementara itu, setelah melahirkan putri kelima belasnya ini, Ramsinh memutuskan untuk membawa istrinya melakukan sterilisasi rahim. "Aku harus berhenti mengharap seorang putra sekarang dan menerima apa yang telah kumiliki. Aku akan membawa istriku untuk sterilisasi sekarang," tambah sang suami. [Wow Keren]
Penantian panjang Kanu dan Ramsinh berakhir dengan lahirnya Vinjay dua tahun silam. Senang bukan main memiliki seorang putra, Kanu kembali hamil lagi dan berharap akan mendapatkan anak laki-laki kedua.
Namun, bukan seorang putra yang didapatkan oleh wanita 40 tahun ini melainkan seorang putri lagi. "Aku ingin memberikan putraku seorang adik laki-laki supaya mereka bisa saling menjaga dan mendukung saudara perempuan mereka, tapi takdir tidak mengizinkan," ujar Kanu.
Bagi sebagian masyarakat India masih menyakini jika memiliki anak gadis akan memberikan beban lebih pada keluarga terutama saat mereka menikah. Bahkan sebagian ibu dipaksa untuk menggugurkan kehamilannya jika tahu akan melahirkan bayi perempuan.
"Suamiku senang memiliki anak gadis, tapi hanya sampai kehamilan keempat dirasanya cukup dan dia kemudian marah," lanjut Kanu. "Dia menyalahkanku karena selalu melahirkan perempuan dan sempat mengancam akan menikah lagi jika tak bisa memberinya seorang putra."
Sementara itu, setelah melahirkan putri kelima belasnya ini, Ramsinh memutuskan untuk membawa istrinya melakukan sterilisasi rahim. "Aku harus berhenti mengharap seorang putra sekarang dan menerima apa yang telah kumiliki. Aku akan membawa istriku untuk sterilisasi sekarang," tambah sang suami. [Wow Keren]
Demi Memiliki Anak Perempuan, Wanita Ini Rela 15 Kali Melahirkan
4/
5
Oleh
Unknown
